Minggu, 02 Oktober 2011

SATU KESEMPATAN UNTUK SEUMUR HIDUP

Masyarakat saat ini sering menjadikan beberapa momen kehidupan saat ini sebagai momen terpenting dalam hidup. Seperti misalnya saat wisuda, menikah, punya anak dsb. Sehingga untuk momen2 ini seringkali penuh dengan persiapan. Yang hendak wisuda bingung menyiapkan baju apa yang hendak dipake saat wisuda, mau nyalon dimana, mau nggandeng siapa dsb. Tak luput pula yang hendak menikah. Sibuk pula menyiapkan tempat, tata rias, pakaian, makanan, minuman, souvenir dsb. Jarang aku mendapati orang yang menyiapkan keduanya dengan mencari tau hukum AlLoh seputar bagaimana hukumnya ada di dalam tempat yang bercampur baur (baca: tempat wisuda), bagaimana hukumnya berias? Bagaimana seharusnya acara yang dilaksanakan agar tidak melanggar hukumnya AlLoh? Kalaupun ada yang kemudian mencari tau tentang itu semua atau bahkan sudah tau, maka polemik berikutnya yang melingkupi mereka adalah pendapat orang yang menyatakan bahwa ini adalah satu kesempatan seumur hidup. Ga papa lah menor sedikit, kan cuma sekali. Ga papalah bercampur antar pria dan wanita, kan Cuma sekali. Ga papa lah tidak berkerudung kan cuma hari ini. Buntut2nya, pasti AlLoh ngerti.

Naif... itu komentarku untuk orang2 yang mengatakan semua itu. Mereka menganggap bahwa satu kali itu saja adalah satu momen itu harus dimaklumi karena selama ini sudah taat pada perintah AlLoh. Aku hendak mengatakan kepada orang yang memgang prinsip tadi, Justru karena ini hanya sekali seumur hidup, kenapa kita judtru melakukan pengkhianatan kepada AlLoh setelah sekian lama hidup dalam ketaatan kepada AlLoh? Mengapa seumur hidupmu kamu sia-siakan dalam satu hari saja?

Tidak ada komentar: