Rabu, 11 Agustus 2010

Jakarta oh Jakarta

Jakarta...
Belakangan ini beberapa orang yang ku kenal hijrah kesana. Wah tambah padat aja tu ibukota. Satu alasan yang sama yakni mengkuti suami. Wajar sih memang seorang istri sudah sepatutnya berada di dekat suami, memberi support dan menjadi teman berbagi suka dan duka. Kembali pada perkara pindah ke ibukota. Fenomena ini mungkin tidak hanya dialami oleh beberapa temanku saja. Banyak orang sekitar Jakarta atau bahkan dari luar pulau jawa juga merantau ke Jakarta. Apa gerangan yang menarik dari kota Jakarta sehingga mampu menjadi magnet buat banyak orang sehingga mereka berkeinginan pindah atau paling ga pergi ke Jakarta?

Jakarta, ibukota negara Indonesia.
Yups betul. Sudah umum diketahui bahwa DKI Jakarta adalah ibukota negara Indonesia. Anak SD saja tau. Dengan status Jakarta sebagai ibukota tentu saja Jakarta mengungguli daerah lain pada perkara sarana dan prasarana di hampir seluruh aspek kehidupan. Mulai dari pendidikan, kesehatan, dan hiburan berbagai fasilitas lain yang menggiurkan masyarakat Indonesia untuk pergi ke sana. Banyak fasilitas dan mudah aksesnya. Kemudahan itu yang diidam-idamkan masyarakat Indonesia yang cenderung ingin mendapatkan segalanya dengan mudah. Ini tentu berbeda dengan sebuah desa terpencil di Indonesia seperti desa Hopong di Sumut. Desa ini sejak jaman merdeka sampai sekarang belum pernah merasakan listrik. Berbeda sekali dengan Jakarta yang listriknya melimpah ruah. Fasilitas lain seperti air bersih, sekolah, rumah sakit mudah sekali didapatkan di Jakarta. Belum lagi kecanggihan teknologi berupa internet yang seolah membuat dunia ada di genggaman kita. Mudah sekali menjangkau belahan dunia yang lain hanya dengan satu kali klik. Teringat aku akan kejadian sekitar satu tahun lalu. Aku ada amanah yang mengharuskanku mengirimkan tulisan dalam waktu cepat. Saat itu aku benar-benar butuh internet. Internet yang biasanya mudah ku akses di tempat tinggalku selama ini ternyata sulit sekali aku dapatkan di desa tempat asalku. Walhasil aku harus menempuh sekitar 2 km untuk mendapatkan akses ini. Sungguh butuh perjuangan untuk kesana.

Kemudahan-kemudahan di kota besar terutama di Jakarta menjadi satu dari sekian alasan untuk mendorong orang pindah ke Jakarta. Selain itu Jakarta adalah tempat di mana lebih dari 80% uang yang ada di Indonesia beredar disana. Ini menjadi daya tarik lain bagi penduduk Indonesia untuk mengais rejeki di kota metropolis ini. Walhasil Jakarta menjadi wilayah yang padat hunian. Kepadatan penduduk ini kemudian diikuti dengan semakin banyaknya tempat tinggal yang dibangun dan banyaknya kendaraan yang, diikuti dengan banyaknya permasalahan yang terjadi. Banyak sampah, kriminalitas meningkat, macet, banjir (karena banyaknya hunian yang dibangun tanpa diikuti dengan kesadaran untuk memperhatikan kesehatan lingkungan).

Berkenaan dengan pemasalah kepadatan hunian di Jakarta, berhembuslah opini untuk memindahkan ibukota Indonesia ke daerah lain. Apa ini solusi? tentu tidak. Memindahkan ibukota ke daerah lain bukanlah solusi bagi permasalahan di Jakarta. Justru ini hanya pelarian semata. Kalo ditinjau ulang penyebab kepadatan penduduk di Jakarta karena kesenjangan dengan daerah lain di Indonesia. Tentunya permasalahan kesenjangan inilah yang harusnya di selesaikan.
Dalam sebuah peradaban Islam setiap bagian kota yang direncanakan untuk jumlah penduduk tertentu dibangun masjid, sekolah, perpustakaan, taman, industri gandum, area komersial, tempat singgah bagi musafir, hingga pemandian umum yang terpisah antara laki-laki dan perempuan. Bahkan pemakaman umum dan tempat pengolahan sampah juga. Sebagian besar warga tidak perlu menempuh jarak jauh untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta menuntut ilmu atau bekerja, karena semua dalam jangkauan perjalanan kaki yang wajar dan semua memiliki kualitas standar. Hal ini seperti yang dilaporkan oleh pengelana Barat. Jika dikonversikan ke masa sekarang maka tata kota dan perencanaan yang sedemikian rupa akan mampu menyelesaikan persoalan kesenjangan dan yang tidak kalah pentingnya juga mampu memberi solusi untuk kemacetan yang sering terjadi di kota-kota besar.