Kamis, 14 Oktober 2010

'PUTRI AYU'

Beberapa hari ini banyak kejadian seru yang menimpaku. Pengalaman ini terjadi sejak aku sering berinteraksi dengan seseorang yang aku sebut saja 'putri ayu'. Ku sebut putri ayu lantaran memang dia layaknya sebuah putri cantik yang 'dikurung' dalam sebuah istana. Saking lamanya dia dalam istana itu hingga iya tidak pernah mengetahui kondisi yang ada di luar istana. Contoh kejadian, dalam hal yang aku anggap remeh seperti telepon umum. Sdh jadi rahasia umum kalo telepon umum itu fungsinya untuk telepon lokal aja. Tapi ternyata si putri tidak pernah tau. Kejadian lain yang semakin menguatkan kalo dia adalah seorang putri adalah ketika dia melakukan aktifitas rumah tangga. Banyak sekali kejadian-kejadian luar biasa yang terjadi. Mulai dari mencuci buah hingga membersihkan tempat cuci piring, semua dilakukan seolah seperti pengalaman pertama baginya. Tentu saja terjadi banyak keunikan disana. Misalnya mencukupkan mencuci buah bergetah disaat buahnya belum dikupas. Tentu saja getah yang ada di dalam lapisan luar buah yang sudah dikupas masih ada dan walhasil yang makan buah masih merasakan pahitnya getah dari buah tersebut. Dan yang menjadi korban salah satunya adalah aku. :)
Dengan kejadian-kejadian yang aku alami bersamanya, aku sungguh bersyukur kepada AlLoh atas segala yang AlLoh berikan padaku. Dan satu hal lagi yang bisa ku ambil dari semua kejadian ini. Betapa memang seorang bayi lahir dalam keadaan suci. Tergantung orang tuanya akan menjadikan apa. Dengan realita si Putri ayu yang merupakan anak tunggal membuat dia menjadi satu-satunya tempat orang tuanya melimpahkan kasih sayang. Sehingga mungkin orang tuanya tidak ridho rasanya ketika si putri melakukan aktifitas yang berat. Dan jadilah iya layaknya seorang Putri.
Dari kejadian ini sebuah renuangan besar telah kita dapatkan bahwa betapa orang tua sangat berperan besar dalam membimbing anaknya. Apalagi ketika dia masih kecil. Peran ini memang adalah peran dari kedua orang tuanya, baik ayah maupun ibu. Namun tidak bisa dipungkiri ibu memiliki porsi yang besar dalam pembentukan anak. Dan memang itulah peran yang diberikan oleh AlLoh kepada seorang wanita. Sebagai ibu (yang melahirkan, membesarkan, membimbing dan mendidik anak) dan sebagai pengatur rumah tangga. Semua wanita dikodratkan demikian begitupun aku dan wanita-wanita yang lain.
Sebagai penutup, kepada para wanita2 di seluruh dunia, Sadari peran Anda. Jalankanlah dengan Amanah. Nikmati setiap perjalanan menjadi seorang ibu dan pengatur rumah tangga sebagai anugerah yang telah AlLoh berikan kepada kita.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

hemmm...putri ayu sdang menapaki jalan kedewasaan. semoga dia tak pernh lelah dalm mnapakinya...lucu!=)